Sabtu, 06 Agustus 2011

TUGAS BHASA INDONESIA

Pembahasan
1. kelas kata, frasa, klausa dan kalimat

1.1 kelas kata
kelas kata( jenis kata)adalah golongan kata dalam satuan bahasa berdasarkan kategori bentuk, fungsi, dan makna dalam system gramatikal.
Untuk menyusun kalimat yang baik dan benar dengan berdasarkan pola-pola kalimat baku, kita harus mengenal Janis dan fungsi kelas kata.

 Fungsi kelas kata:
1). Melambanngkan pikiran atau gagasan yang abstrak menjadi konkret,
2). Membentuk bermacam-macam struktur kalimat,
3). Memperjalas makna gagasan kalimat,
4). Mambentuk satuan makna sebuah frasa, klausa, atau kalimat,
5).mengungkapkan gaya pengungkapan sehingga menghasilkan karangan yang dapat
Dipahami dan dinikmati oleh orang lain,
6). Mengungkapkan berbagai jenis ekspresi, antara lain: berita, perintah, penjelasan,
Argumentasi, pidato, dan diskusi,
7). Mengungkapkan berbagai sikap, misalnya: setuju, menolak, dan menerima.

 Kelas kata bahasa Indonesia terdiri atas
• Verbal
Verbal dapat dikenali melalui
1. Bentuk morfologis, Bentuk moefologis bapat dibagi lagi mejadi
a. verba dasar(tanpa afiks),missalnya:makan, pergi, duduk, dan tidur.
b.verba turunan
bardaskan banyaknya pembuktian(argumentasi),verba dapat dibedakan ,menjadi:
a.verba transitif disertai objek,verba transitif dibagi menjadi:
-monotransitif
-verba bitransitif
-verba disatritif
2. Perilaku sintaktis,
Berdasarkan perilaku sintkaksis yaitu sifat verba dalam hubungannya dengan kata lain dalam bentuk frasa (kelompok kata), klausa, (anak kalimat), dan kalimat, dengan memperhatikan fungsi, jenis, dan perilaku dalam kalimat (sintaksis).
Berdasarkan fungsi:
Berolah raga menyehat badan. (verba sebagai subjek)
Ia mengajari membaca. (verba sebagai subjek)
Ia merasah tidak bersalah. (verba sebagai pelengkap)
Ia pergi berekreasi. (verba sebagai keterangan)

Berdasarkan jenis dalam hubungan verba dengan nomina:
1. Verba aktif subjek sebagai pelaku.
2. Verba pasif sebagai sasaran atau penderita.
3. Verba antiaktif (urgative) tidak dapat dibentuk menjadi verba aktif.
4. Verba antipasif tidak dapat dibentuk menjadi pasif.
Berdasarkan interaksi verba (perilaku sintaksis, tindakan, atau perbuatan)dengan nomina atau pendampingnya:
1. verba resiprokal
2. verba nonriesiprokal
berdasarkan perpindahan kelas kata:
1. verba denominal (nomina ke berba),
2. verba deadjektif,
3. deadverbial,
• Adjektiva
Adjektiva di tandai dengan dapat didampaingkannya kata lebih, sangant, agak, dan paling.
Berdasarkan bentuknya, adjaktiva di bedahkan menjadi:
1. adjaktiva dasar
2. adjaktiva turunan
3. adjaktiva paduan kata (frasa) dan ada dua macam:
a. subordinatif jika salah satu kata menerangkan kata lainnya,
b. koordinatif setiap kata tidak saling menerangkan
• Nomina
nomina di tandai dengan tidak dapat bergabung dengan kata tidak, tetapi tidak dapat dinegatifkan dengan kata bukan: tidak kekasih seharusnya bukan kelasih. Nomina dapat dibedahkan:
1. berdasarkan bentuknya:
a. nomina dasar
b. nomina turunan
2. bardasarkan subkategori:
a. nomina beryawa (kerbau sapi, manusia) dan tidak beryawa
(bungah, rumah, sungai).
b. Nomina terbilang (lima orang mahasiswa,tiga ekor kuda,
sekuntum bunga),dan tak terbilang ( air laut, awan, langit).
• Pronomina
Pronominal adalah kata yang di pakai untuk mengacu ke nomina lain, berfungsu untuk mengganti nomina. Ada tiga macam pronominal, yaitu:
1. Pronominal persona adalah pronominal yang mengacu kepada orang. Persona pertama tunggal saya, aku, daku, -ku dan persona jama kami. Persona kedua tungggal engkau, kamu, andai, di kau -, -mu dan persona jama kalian, kamu sekalian, anda sekalian. Person ketiga tunggal ia, dia, beliau,-.
2. Pronominal petunjuk :
a. Pronominal penunjuk umum ialah, ini , itu, dan anu.pronomina petunjuk sini, situ, sana.
3. Pronominal penanya adalah pronominal yang di gunakan sebagai pemarka (penanda) pertanyaan. Dari segi makna,ada tiga Janis, yaitu:
a. orang siapa,
b. barang apa menghasilakan turunan mengapa, kenapa, dengan apa.
c. Pihan mana manghasilakan turuna dimana, kemana, darimana, bagaiman dan bilahmana
Pronomina berfungsi untuk menggantikan nomina. Nomina yang digantikan disebut antesede.berdasarkan hubungannya dengan nomina, Promina dapat dibeda-kan atas:
1.pronomina intratekstual dalam hubungan teks yang sama
2. pronomina intratekstual dalam hubungan teks yang berbeda
Berdasarkan referensinya Pronomina dapat dibedakan atas
a. Pronominal takrif
b. Pronominal taktakrif
• Numenaralia
Numeralia dapat diklasifikasi berdasarkan subkategori:
a. Numeralia takrif (tertentu)
b. Numeralia tak takrif (tak tentu)
• Adverbia
Adverbial adalahkata yang memberi keterangan pada verba, adjektiv,
Nomina predikatif, atau kalimat.
Berdasarkan bentuknya, adverbial mempunyai
1. Bentuk tunggal (monomorfemis)
2. Bentuk jamak (polimorfemis)
• Interogative
Interrogative berfungsi menggantikan sesuatu yang hendak diketahui
Oleh pembicara atau mengukuhkan sesuatu yang telah diketahuinya.
• Demonstrativa
Demonstrativa berfungsi untuk menunjukan sesuatu didalam atau diluar wacana.disebut anteseden.
• Artikula
Artikula berfungsi untuk mendampingi nominadan verba pasif.
• Preposisi
Preposisi adalah kata yang terletak didepan kata lain sehingga berbentukfrasa atau kelompok kata:
1. Preposisi dasar
2. Preposisi turunan
• Konjungsi
Konjugsi berfungsi untuk menghubungkan bagian-bagian kalimat ataukalimat yang satu dengan kalimat lain dalam suatu wacana.konjungsi dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Konjungsi intrakalimat
2. Konjungsi ekstrakalimat
• Fatis
Fatis berfungsi untuk memulai, mempertahankan, atau megnukuhkan pembicaraan.
• Interjeksi
lnterjeksi berfungsi untuk mengungkapkan perasaan,terdiri atas dua
jenis:
1. Bentuk dasar
2. Bentuk turunan.

1.2 Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau yang bersifat nonpredikatif, frasa dapat dibeda-bedakan berdasarkan kelas katanya, yaitu:
1. Frasa verbal
Frasa verbal adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata kerja:
Frasa verbal modifikatif(pewatas)
a. Pewatas belakan
b. Pewatas depan
Frasa verbal koordinatif adalah dua verba yang disatukan dengan kata penghubung dan atau atau
Frasa verbal opositif yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan
2. frasa adjektiif
frasa adjektif adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata sifat atau keadaan sebagai inti(diterangkan) dengan menambahkan kata lain yang berfungsi menerangkan,seperti:
agak, dapat, harus, kurang, lebih, palingdan sangat.
Frasa adjektif terbagi atas tiga jenis:
1. Frasa verbal modifikatif(membatasi)
2. Frasa verbal koordinatif(menggabungkan)
3. Frasa verbal opositif
3. Frasa Nominal
Frasa nominal adalah kelonpok kata benda yang dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda ke kiri dan ke kanan

4. Frasa adverbial
Frasa adverbial adalah kelompok katayang di bentuk dengan keterangan kata sifat.
5. Frasa Pronominal
Frasa pronominal adalah frasa yang di bentuk dengan kata ganti. Frasa ini terdiri atas tigas jenis .
1. Modifikatif
2. Koordinatif
3. Aposotif
6. Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata bilangan. Frasa ini terdiri atas :
1. Modifikatif
2. Koordinatif
7. Frasa interrogative koordinatif
Fara interrogative koordinatif adalah frasa yang diberintakan pada kata tanya.
Frasa demonstrative koordinatif
Frasa ini dibentuk dengan dua kata yang tidak saling menerangkan.
8. Frasa Proposisional koordinatif
Frasa ini dibentuk dengan kata depan dan tidak saling menerangkan.

1.3. klausa
1. Klausa Kalimat Majemuk Setara
Klausa adalah kelompok kata yang berpotensi menjadi kalimat. Dalam kalimat majemuk setara (koordinatif) setiap klausa mempunyai kedudukan yang sama.
2. Klausa kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat (suberdinatif) dibangun dengan klausa yang berfungsi menerangkan klausa lainnya.
3. Klausa Gabungan Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk bertingkat
Gabungan kalimat majemuk setara dan bertingkat (kalimat subordinatif koordinatif).
2. Kalimat

2.1 pengertian kalimat
kalimat adalah satuan bahasa terkacil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa lisan diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa tulis diawali dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda Tanya.
Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, dan atau klausa. Jika disusun berdasarkan pengertian diatas, unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan pengertian tertentu yang disebut bagian kalimat. Ada bagian yang tidak dapat dihilangkan, adapula bagian yang dapat dihilangkan. Bagian yang tidak dapat dihilangkan itu disebut inti kalimat, sedang bagian yang dapat dihilangkan bukan inti kalimat. Bagian inti dapat membentuk kalimat dasar, dan bagian bukan inti dapat membentuk kalimat luas.

Ciri-ciri kalimat
1. dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf capital dan diakhiri dengan titik, tanda Tanya, atau tanda seru.
2. Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
3. Predikat transitif disertai objek, predikat intrasitif dapat disertai pelengkap.
4. Mengandung pikiran yang utuh
5. Menggunakan urutan yang logis, setiap kata atau kelompojk kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
6. Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
7. Dalam paragaraf yang terdiri dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubunan, hubungan dijalin dengan konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar..
2.2 Unsur-unsur kalimat
2.2.1 Subjek
Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek dalam kalimat tidak tepat menga-burkan makna kalimat.
Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi:
1. Membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat amjemuk.
2. Memperjelas makna.
3. Menjadi pokok pikiran
4. Menegaskan (memfokuskan) makna
5. Memperjelas pikiran ungkapan dan
6. Membentuk kesatuan pikiran
 Cirri – cirri subjek
 Jawaban apa atau siapa
 Didahului kata bahwa
 Berupa kata atau frasa benda(nomina)
 Disertai kata ini, atau itu
 Disertai pewatas yang
 Kata sifat didahului kata si atau sang
 Tidak didahului preposisi
 Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan

2.2.2 Predikat
Predikat kalimat dalam kebanyakan muncul secara aksplisit.

Fungsi predikat dalam kalimat:
1. Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggl, kalimat luas, kalimat majemuk
2. Menjadi unsur penjalas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat
3. Menegaskan makna
4. Membentuk kesatuan pikiran
5. Sebagai sebutan

Cirri – cirri predikat
a. Jawaban mengapa,bagaimana
b. Dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan
c. Dapat didahului keterangan aspek
d. Tidak didahului kata yang
e. Didahului kata adala, ialah, yaitu, yakni
f. Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau bilangan

2.2.3 Objek
Subjek dan predikat cenderungn muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun objek tidaklah demikian halnya, kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta siri khas objek itu sendir.predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek.biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i

Objek berfungsi sebagai:
a. Membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif
b. Memperjelas makna kalinat
c. Membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran
Cirri – cirri objek:
1. Berupa kata benda
2. Tidak didahului kata depan
3. Mengikuti secara langsung dibelakang predikat transitif
4. Jawaban apa atau siapa yang terletak dibelakang predikat transitif
5. Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu difasip- kalimat kan




 Perubahan sosial
1. definisi perubahan sosial
Para sosiolog maupun antropolog telah banyak mempersoalkan mengenai pembahasan pengertian perubahan – perubahan sosial dan kebudayaan. Supaya tidak timbul kekaburan, pembicaraan akan di batasi lebih dahulu pada perubahan-perubahan sosial. Dengan demikian diinventarisasi rumusan – rumusan adalah seperti di bawah ini:
William F. ogburn berusaha memberikan sesuatu pengerti tertentu, walau tidak memberi definisi tentang perubahan-perubahan sosial. Dia mengemukakan ruang lingkup perubahan – perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang di tekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
Maclver lebih suka membedakan antara utilitarian elements dengan cultural elemenis yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer dan sekunder. Semia kegiatan dan ciptaan manusia dapat di klasifikasikan ke dalam kedua kategori tersebut di atas. Sebuah mesin ketik, alat pencetak, atau system keuangan, merupakan civilization. Artinya, semua mekanisme dan organisasi yang di buat manusia dalam upaya menguasai kondisi-kondisi kehidupannya, termasuk di dalamnya system-sistem organisasi sosial, teknik dan alat-alat material. Pesawat telepon, jalan kereta api, sekolah, hukum dan terusnya dimasukan ke dalam golongan tersebut.
Culture menurut Maclner adalah akpresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agma,rekreasi dan hubun gan sebuan potret,novel, drama,film,permainan, filsafat dan sebagainya , termasuk culture, karena hal-hal itu secara langsung memenuhui kebutuhan manusia.dengan pernyataajn itu ,Maclv termasuk culture, karena hal-hal itu secara langsung memenuhui kebutuhan manusia.dengan pernyataajn itu ,Maclver mengeluarkan unsure material dari ruangan lingkup culture. perubahan-prubahan sosial di katakannya sebagai prubahan-perubahan dalam hubungan sosial (sacial relatiomsbips) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
Perubahan kondisii geograpis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyaralat. Secara singkat Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi mana terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ektren.
Definisi lain adalah Seli Seomardjan. Rumusannya adalah segala perubahan-perubahn pada lembag-lembag kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Takanan pada definisi tersebut terletak pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, perubahn-perubahan mana kemudian mempengaruhi segi-segi struktur lainnya.
2. teori-teori perubahan sosial
Para ahli filsafat, ekonomi dan para sosiolog telah memcoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan-perubahan sosial. Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia.
Yang lain berpendapat bahwa perubahan terjadi karena adanya perubahan dalam unsure-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Kemudian adapula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial bersifat periodic dan non-periodik. Pokoknya pendapat-pendapat tersebut pada umumnya menyatakan bahwa perubahan merupakan lingkaran kejadian-kajadian. Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan bahwa ada suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan sosial, tidak akan berhasil baik. Dia meragukan kebenaran akan adanya lingkaran-lingkaran perubahan sosial tersebut. Akan tetapi perubahan-perubahan tetap ada, dan ayang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus dipelajari, karena dengan jalan tersebut barulah akan dapat di peroleh suatu generalisasi.
Beberapa sosiolag berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi primer yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis, atau biologis menyebabkan terjadinya perubahan-perubhan pada asapek-aspek kehidupan sosial lainnya, (William F.Ogburnmenekankan pada kondisi teknologis). Sebaliknya ada pula yang mengatakan bahwa semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan menelorkan perubahan-perubahan sosial.
 HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian tentang masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat dijelaskan.
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam perubahan mencangkup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologis, filsafat, dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial.
Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain:
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Karena lembag-lembaga sosial tadi sifatnya interdepeden, maka sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembag-lembag sosial tertentu saja. Proses awal dan proses selanjutnya merupakan suatu rantai.
3. Perubahan-perubahan sosial cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang mengcancakup pementapan kaida-kaida dan nilai-nilai lain yang baru.
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebedaan atau bidang spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal-balik yang sangat kuat.
5. Secara tipelogis, perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai
a. Social proces
b. Segmentation
c. Structuralchange
d. Changes in group structure
 BEBERAPA BENTUK PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
Perubahan sosial dan kebudayaa dapat dibedakan kedalam bebepara bentuk yaitu:
1. Perubahan lambat dan perubahan gepat
Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencan atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usah-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaa dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan masyarakat.
a. Unilinear tbeories of evalution. Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaan) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks sampaim pada tahap yang sempurna. Pelapor-pelapor teori tersebut antara lain August Comte, Herbert Spencer dan lain-lain.
b. Universal tbeory of evalution menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kabudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
c. Muktilined tbeories of evolution. Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat, misalnya, mengadakan penelitian perihal pengaruh perubahan sisitem pencarian dari sistem berburu ke pertanian, terhadap sistem kekluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan dan seterusnya.

2. Perubahan kecil dan perubahan besar
Agak sulit untuk merumuskan masing-masing pengertian tersebut di atas, karena batas-batas perbedaannya sangat relatif. Sebagai peganggan dapat lah di katakan bahwa prubahan-perubahan kecil adalah perubahan –perubahan yang terjadi pada unsure-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau bersrti bagi masyarakat. Perubahan mode pakaian misalnya,tak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat dalam keseluruhannya, karena tidak mengakibatkan prubahan-perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat. Sebaliknya suatu proses indutstrialisasi yangn berlangsung pada masyarak agraris,misalnya merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada masyarakat.berbagai lembga-lembaga masyarakat akan ikut terpengaruh misalnya hubungan kerja, system milik tanah, hubungan kekeluargaan stratipikasi masyarakat dan seterusnya

3. Perubahan yang di kehendaki (intended -cbange) atau perubahan yang di rencanakan(planned-cbange)dan perubahan yang tidak di kehendaki (unintended-cbange ) atau perubahan yang tidak di rencanakan (unplanned-cbange)
Perubahan yang di kehendaki atau di rencanakan merupakan perubahan yang di perkirakan atau yang telah di renganakan oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan di namakan agent of cbange, yaitu seseorang atau sekelompok oaring yang mebndapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kenasyarakatan. Agent of cbange memimpin masyarakat dalam mengubsh system sosial.

 FAKTOR-PAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
1. bertanbah atau berkurang penduduk. Pertanbahan penduduk yang sangat cepat di pulau jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatannya.
2. penemuan-penemusn baru. Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, adalah inovasi atau innovation.
3. pertentangan (conflict) masyarakat makin pula menjadi sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentsngsn munkin terjadi antara individu dengan kelompok atau perantara dengan kelompok.
4. terjadinya pemberontakan atau revolusi
Revolusi yang meletus pada oktober 1917 di rusia telah menyulut terjadinnya perubahan-perubahan besar Negara Rusia yang mula-mula mampu mempunyai bentuk kerajaan absolut berubah menjadi diktator proletariat yang di landaskan pada doktrin Marxis.
1. Sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yana ada di sekitar manusia.
Terjadi gempa bumi, taupan, banjir besar dan lain-lain mungkin menyebabkan masyarakat-masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meningggalkan tempat tinggalnya.
2. Peperangan
Peperangan dengan negara alin dapat pula menyababkan terjadinya perubahan-perubahan, karena biasa negara yang menang akan memasukan kabudayaanya pada negara yang kalah.
3. Pengaruh kabudayaan masyarakat lain
Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain, maka itu mungkin terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal- balik. Artinya, masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu.

1. faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan
a. kontak dengan kebudayaan lain. Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah proses penyembaran unsur-unsur kebudayaan dari individu krpada indivudu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Ada dua tife difusi, pertama difusi intra-masyarakat (intrasociety diffusion), dan kedua fusi antar masyarakat (inter-society diffusion). Difusi intra masyarakat terpengaruh oleh beberapa faktor, misalnya:
i. suatu pengakuan bahwa unsure yang baru tersebut mempunyai kegunaan
ii. ada tidaknya unsure-unsur kebudayaan yang mempengaruhi diterimanya atau tidak diterimanya unsure-unsur yang baru
iii. unsure baru yang berlawanan dengan fungsi unsur lama, kemungkinan besar tidak akan diterima
iv. kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan mempengaruhi apakah hasil penemuan itu dengan mudah diterima atau tidak
v. pemerintah dapat membatasi proses difusi tersebut
difusi antar masyarakat, dipengaruhi oleh beberapa faktor pula, yaitu antara lain
i. adanya kontak-kontak antar masyarakat-masyarakat tersebut
ii. kemampuan untuk mendemontrasikan kemaanfaatan penemuan baru tersebut
iii. pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut
iv. ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur penemuan baru
v. peranan masyarakat yang menyebabarkan penemuan baru di dunia ini
vi. paksaan dapat juga dipergunakan untuk menerima suatu penemuan baru
proses difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi memperkayakan dan menambah unsur-unsur kebudayaan, yang sering kali memerlukan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, atau bahkan penggantian lembaga-lembaga kemasyarakatan lama dengan yang baru.
b. System pendidikan formal yang maju. Pendidikan mengajarkan kepada individu aneka macam kemampuan. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berfikir secara ilmiah.
c. Sikap menghargai hasil karya seseoranga dan keinginan-keinginan untuk maju. Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat, mak masyaralat akan merupakan pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru.
d. Tolerasi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (devition), yang bukan merupakan delik.
e. System terbuka lapisan masyarakat (open stratification).
Sistem terbuka mingkin adanya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri.
f. Penduduk yang heterogen. Masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kabudayaan yang berbeda, ras yang berbeda, adeologi yang berbeda dan seterusnya, mempermudah terjadinya perentangan-perentangan yang mengundang kegoncangan-kegoncangan.
g. Ketidakpuasan masyrakat terdapat bidang-bidamg kehidupan tertentu. Ketidakpuasan yang berlangsung terlalu laman dalam sebuah masyarakat berkemungkinan besar akan mendatangkan revolusi.
h. Orientasi kemasa depan.
i. Nilai bahwa manusia harus senantiasa beriktihar untuk memperbaiki hidupnya.
2. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertahan dengan kuat atau vested interests
e. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
h. Adat atau kebiasaan

 PROSES-PROSES PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
1. penyesuaian masyarakat terhadap perubahan
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium) merupakan keadaan yang diidami-idamkan setiap masyarakat.
2. Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan
Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan (avenue orchannel of change) merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan.
3. Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (Reintegrasi)
a. Pengertian
Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan suatu kesatuan.
b. Suatu gambaran mengenai disorganisasi dan reorganisasi
Gambaran mengenai disorganisasi dan reorganisasi dalam masyarakat perna dilukis oleh William. I. Thomas dan Florian Znanieecki dalam karya klasiknya yang berjudul the polish peasant in Europo and Amerika. Khusus tentang On disorganization and reorganization meraka membentangkan pengaruh dari suatu masyarakat yang tradisional dan masyarakat yang modern terhadap jiwa para anggotanya.
c. Ketidak serasian perubahan-perubahan dan ketertinggalan budaya (Cultural lag)
Pada masyarakat yang sedang menalami perubahan-perubahan pada unsure-unsur masyarakat dan kebudayaan mengalami kalainan yang keimbangan.

 RAH PERUBAHAN (DIRECTION OF CHANGE)
Apabila sesorangan mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahuin kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Yang jelas, perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahna itu bergerak pada sesuatun bentuk yang sama sekali baru, namun mungkin pula bergerak kearah suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesian bergerak arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan bersenjata, pendidikan, dan industrialisasi yang disertai dengan usaha untuk menemukan kembali kepribadian Indonesia, merupakan contah dari ke dua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam masyarkat kita. Guna memperoleh gambaran jelas mengenai arah perubahan termaksud, akan diberikan suatu contoh yang diambil dari Social Changges in Yogyakarta.
Jauh sebelum orang, belanda datang di Indonesia, orang Jawa telah mempunyai lembaga-lembaga pendidikan tradisionalnya. Dalam cerita-cerita wayang sering diceritakan bahwa guru yang bijaksana, mengumpulkan kaum muda sebagai cantriknya ditempat kediamannya serta mengajarkan kepada amereka bagaimana caranya untuk dapat hidup sebagai warga masyarakat yang baik. Cantrik-cantrik tersebut hidup-hidup bersama-sama dengan guru mereka dalam pondak-pondok, dimana mereka bekerja untuk kelangsungan hidupnya dan kehidupan gurunya, sambil menerima ajaran-ajaran sang guru di selah-selah pekerjaan sehari-hari. System tersebut berlangsung berabad-abad lamnya, baik waktu pengaruh hindu, buhda maupun islam masuk, hingga kini. Dengan msuknya pengaruh islam para guru dinamakan kiyai, sedangkan pondok-pondok tersebut dinamakan pesantren yang artinya adalah tempat para santrin (yaitu orang yang mendalami ajaran-ajaran agama islam). Banyak yang berguru pada para kiyai tersebut untuk mempelajari dan memperdalam ajaran agama islam. Oleh larena kiyai hanya mempunyai satu atau beberapa keahlian saja, maka banyak murid-murid yang belajaran pada beberapa orang kiyai, agar mendapatka pengetahuan yang lebih luas. Tidak ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh seseorang yang hendak belajar pada pesantren tersebut, kecuali bahwa dia sunggu-sunggu ingin belanjar dan memenuhi segala apersyaratan yang ditentukan oleh hukum agama. Kehidupan pasantren di atur sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh kiyai. Diluar pasantren, para mudah-mudih dapat pula memperoleh pendidikan keagamaan, misalnya dimasjid-masjid.
 Ringkasan
1. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat,yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya, nilai – nilai, sikap – sikap dan pola – pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat.
2. Bentuk – bentuk perubahan, antara lain:
a. Perubahan lambat dan perubahan cepat
b. Perubahan kecil dan perubahan besar
c. Prrubahan yang dikehendaki(intended change)atau perubahan yang direncanakan(planned chang)dan perubahan yang tidak dikehendaki(unintended change)atau perubahan yang tidak di rencanakan(unplanned change)
3. faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan adalah:
a. sebab yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri:
i) bertambah atau berkurangnya penduduk
ii) penemuan – penemuan baru
iii) pertentangan – pertentangan dalam masyaraka
iv) terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam tubuh masyarkat itu sediri
b. sebab – sabab yang berasal dari luar masyarakat:
i) sebab yang beerasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia
ii) peperangan dengan negara lain
iii) pengaruh kenudayaan masyarakat lain
4. faktor-faktor yang mempengruhi jalannya proses perubahan adalah:
a. faktor-faktor yang mendorong
1. kontak dengan kebudayaan lain
2. system pendidikan yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju
4. toleransi terhadapperbuatan- perbuatan menyimpang
5. sistem lapisan masyarakat yang terbuka
6. penduduk yang heterogen
7. ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang- bidang kehidupan tertetu
8. orientasi ke muka
9. nilai meningkatkan taraf hidup


b. faktor-faktor yang menghambat
1. kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain
2. perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat
3. sikap masyarakat yang tradisional
4. adanya kepentingan- kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vesteerestsd int
5. rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing
7. hambatan ideologis
8. nilai pasrah


 Perubahan sosial
1. definisi perubahan sosial
Para sosiolog maupun antropolog telah banyak mempersoalkan mengenai pembahasan pengertian perubahan – perubahan sosial dan kebudayaan. Supaya tidak timbul kekaburan, pembicaraan akan di batasi lebih dahulu pada perubahan-perubahan sosial. Dengan demikian diinventarisasi rumusan – rumusan adalah seperti di bawah ini:
William F. ogburn berusaha memberikan sesuatu pengerti tertentu, walau tidak memberi definisi tentang perubahan-perubahan sosial. Dia mengemukakan ruang lingkup perubahan – perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang di tekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
Maclver lebih suka membedakan antara utilitarian elements dengan cultural elemenis yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer dan sekunder. Semia kegiatan dan ciptaan manusia dapat di klasifikasikan ke dalam kedua kategori tersebut di atas. Sebuah mesin ketik, alat pencetak, atau system keuangan, merupakan civilization. Artinya, semua mekanisme dan organisasi yang di buat manusia dalam upaya menguasai kondisi-kondisi kehidupannya, termasuk di dalamnya system-sistem organisasi sosial, teknik dan alat-alat material. Pesawat telepon, jalan kereta api, sekolah, hukum dan terusnya dimasukan ke dalam golongan tersebut.
Culture menurut Maclner adalah akpresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agma,rekreasi dan hubun gan sebuan potret,novel, drama,film,permainan, filsafat dan sebagainya , termasuk culture, karena hal-hal itu secara langsung memenuhui kebutuhan manusia.dengan pernyataajn itu ,Maclv termasuk culture, karena hal-hal itu secara langsung memenuhui kebutuhan manusia.dengan pernyataajn itu ,Maclver mengeluarkan unsure material dari ruangan lingkup culture. perubahan-prubahan sosial di katakannya sebagai prubahan-perubahan dalam hubungan sosial (sacial relatiomsbips) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
Perubahan kondisii geograpis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyaralat. Secara singkat Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi mana terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ektren.
Definisi lain adalah Seli Seomardjan. Rumusannya adalah segala perubahan-perubahn pada lembag-lembag kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Takanan pada definisi tersebut terletak pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, perubahn-perubahan mana kemudian mempengaruhi segi-segi struktur lainnya.
2. teori-teori perubahan sosial
Para ahli filsafat, ekonomi dan para sosiolog telah memcoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan-perubahan sosial. Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia.
Yang lain berpendapat bahwa perubahan terjadi karena adanya perubahan dalam unsure-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Kemudian adapula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial bersifat periodic dan non-periodik. Pokoknya pendapat-pendapat tersebut pada umumnya menyatakan bahwa perubahan merupakan lingkaran kejadian-kajadian. Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan bahwa ada suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan sosial, tidak akan berhasil baik. Dia meragukan kebenaran akan adanya lingkaran-lingkaran perubahan sosial tersebut. Akan tetapi perubahan-perubahan tetap ada, dan ayang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus dipelajari, karena dengan jalan tersebut barulah akan dapat di peroleh suatu generalisasi.
Beberapa sosiolag berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi primer yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis, teknologis, geografis, atau biologis menyebabkan terjadinya perubahan-perubhan pada asapek-aspek kehidupan sosial lainnya, (William F.Ogburnmenekankan pada kondisi teknologis). Sebaliknya ada pula yang mengatakan bahwa semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan menelorkan perubahan-perubahan sosial.
 HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian tentang masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat dijelaskan.
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam perubahan mencangkup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologis, filsafat, dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial.
Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain:
6. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.
7. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Karena lembag-lembaga sosial tadi sifatnya interdepeden, maka sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembag-lembag sosial tertentu saja. Proses awal dan proses selanjutnya merupakan suatu rantai.
8. Perubahan-perubahan sosial cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang mengcancakup pementapan kaida-kaida dan nilai-nilai lain yang baru.
9. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebedaan atau bidang spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal-balik yang sangat kuat.
10. Secara tipelogis, perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai
e. Social proces
f. Segmentation
g. Structuralchange
h. Changes in group structure
 BEBERAPA BENTUK PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
Perubahan sosial dan kebudayaa dapat dibedakan kedalam bebepara bentuk yaitu:
4. Perubahan lambat dan perubahan gepat
Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencan atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usah-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaa dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan masyarakat.
d. Unilinear tbeories of evalution. Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaan) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks sampaim pada tahap yang sempurna. Pelapor-pelapor teori tersebut antara lain August Comte, Herbert Spencer dan lain-lain.
e. Universal tbeory of evalution menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kabudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
f. Muktilined tbeories of evolution. Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat, misalnya, mengadakan penelitian perihal pengaruh perubahan sisitem pencarian dari sistem berburu ke pertanian, terhadap sistem kekluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan dan seterusnya.

5. Perubahan kecil dan perubahan besar
Agak sulit untuk merumuskan masing-masing pengertian tersebut di atas, karena batas-batas perbedaannya sangat relatif. Sebagai peganggan dapat lah di katakan bahwa prubahan-perubahan kecil adalah perubahan –perubahan yang terjadi pada unsure-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau bersrti bagi masyarakat. Perubahan mode pakaian misalnya,tak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat dalam keseluruhannya, karena tidak mengakibatkan prubahan-perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat. Sebaliknya suatu proses indutstrialisasi yangn berlangsung pada masyarak agraris,misalnya merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada masyarakat.berbagai lembga-lembaga masyarakat akan ikut terpengaruh misalnya hubungan kerja, system milik tanah, hubungan kekeluargaan stratipikasi masyarakat dan seterusnya

6. Perubahan yang di kehendaki (intended -cbange) atau perubahan yang di rencanakan(planned-cbange)dan perubahan yang tidak di kehendaki (unintended-cbange ) atau perubahan yang tidak di rencanakan (unplanned-cbange)
Perubahan yang di kehendaki atau di rencanakan merupakan perubahan yang di perkirakan atau yang telah di renganakan oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan di namakan agent of cbange, yaitu seseorang atau sekelompok oaring yang mebndapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kenasyarakatan. Agent of cbange memimpin masyarakat dalam mengubsh system sosial.

 FAKTOR-PAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
1. bertanbah atau berkurang penduduk. Pertanbahan penduduk yang sangat cepat di pulau jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatannya.
2. penemuan-penemusn baru. Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, adalah inovasi atau innovation.
3. pertentangan (conflict) masyarakat makin pula menjadi sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentsngsn munkin terjadi antara individu dengan kelompok atau perantara dengan kelompok.
4. terjadinya pemberontakan atau revolusi
Revolusi yang meletus pada oktober 1917 di rusia telah menyulut terjadinnya perubahan-perubahan besar Negara Rusia yang mula-mula mampu mempunyai bentuk kerajaan absolut berubah menjadi diktator proletariat yang di landaskan pada doktrin Marxis.
4. Sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yana ada di sekitar manusia.
Terjadi gempa bumi, taupan, banjir besar dan lain-lain mungkin menyebabkan masyarakat-masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meningggalkan tempat tinggalnya.
5. Peperangan
Peperangan dengan negara alin dapat pula menyababkan terjadinya perubahan-perubahan, karena biasa negara yang menang akan memasukan kabudayaanya pada negara yang kalah.
6. Pengaruh kabudayaan masyarakat lain
Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain, maka itu mungkin terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal- balik. Artinya, masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu.

3. faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan
j. kontak dengan kebudayaan lain. Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah proses penyembaran unsur-unsur kebudayaan dari individu krpada indivudu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Ada dua tife difusi, pertama difusi intra-masyarakat (intrasociety diffusion), dan kedua fusi antar masyarakat (inter-society diffusion). Difusi intra masyarakat terpengaruh oleh beberapa faktor, misalnya:
vi. suatu pengakuan bahwa unsure yang baru tersebut mempunyai kegunaan
vii. ada tidaknya unsure-unsur kebudayaan yang mempengaruhi diterimanya atau tidak diterimanya unsure-unsur yang baru
viii. unsure baru yang berlawanan dengan fungsi unsur lama, kemungkinan besar tidak akan diterima
ix. kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan mempengaruhi apakah hasil penemuan itu dengan mudah diterima atau tidak
x. pemerintah dapat membatasi proses difusi tersebut
difusi antar masyarakat, dipengaruhi oleh beberapa faktor pula, yaitu antara lain
vii. adanya kontak-kontak antar masyarakat-masyarakat tersebut
viii. kemampuan untuk mendemontrasikan kemaanfaatan penemuan baru tersebut
ix. pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut
x. ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur penemuan baru
xi. peranan masyarakat yang menyebabarkan penemuan baru di dunia ini
xii. paksaan dapat juga dipergunakan untuk menerima suatu penemuan baru
proses difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi memperkayakan dan menambah unsur-unsur kebudayaan, yang sering kali memerlukan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, atau bahkan penggantian lembaga-lembaga kemasyarakatan lama dengan yang baru.
k. System pendidikan formal yang maju. Pendidikan mengajarkan kepada individu aneka macam kemampuan. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berfikir secara ilmiah.
l. Sikap menghargai hasil karya seseoranga dan keinginan-keinginan untuk maju. Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat, mak masyaralat akan merupakan pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru.
m. Tolerasi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (devition), yang bukan merupakan delik.
n. System terbuka lapisan masyarakat (open stratification).
Sistem terbuka mingkin adanya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri.
o. Penduduk yang heterogen. Masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kabudayaan yang berbeda, ras yang berbeda, adeologi yang berbeda dan seterusnya, mempermudah terjadinya perentangan-perentangan yang mengundang kegoncangan-kegoncangan.
p. Ketidakpuasan masyrakat terdapat bidang-bidamg kehidupan tertentu. Ketidakpuasan yang berlangsung terlalu laman dalam sebuah masyarakat berkemungkinan besar akan mendatangkan revolusi.
q. Orientasi kemasa depan.
r. Nilai bahwa manusia harus senantiasa beriktihar untuk memperbaiki hidupnya.
4. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan
i. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
j. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
k. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
l. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertahan dengan kuat atau vested interests
m. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi kebudayaan
n. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
o. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
p. Adat atau kebiasaan

 PROSES-PROSES PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
1. penyesuaian masyarakat terhadap perubahan
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium) merupakan keadaan yang diidami-idamkan setiap masyarakat.
4. Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan
Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan (avenue orchannel of change) merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan.
5. Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (Reintegrasi)
d. Pengertian
Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan suatu kesatuan.
e. Suatu gambaran mengenai disorganisasi dan reorganisasi
Gambaran mengenai disorganisasi dan reorganisasi dalam masyarakat perna dilukis oleh William. I. Thomas dan Florian Znanieecki dalam karya klasiknya yang berjudul the polish peasant in Europo and Amerika. Khusus tentang On disorganization and reorganization meraka membentangkan pengaruh dari suatu masyarakat yang tradisional dan masyarakat yang modern terhadap jiwa para anggotanya.
f. Ketidak serasian perubahan-perubahan dan ketertinggalan budaya (Cultural lag)
Pada masyarakat yang sedang menalami perubahan-perubahan pada unsure-unsur masyarakat dan kebudayaan mengalami kalainan yang keimbangan.

 RAH PERUBAHAN (DIRECTION OF CHANGE)
Apabila sesorangan mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahuin kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Yang jelas, perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahna itu bergerak pada sesuatun bentuk yang sama sekali baru, namun mungkin pula bergerak kearah suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesian bergerak arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan bersenjata, pendidikan, dan industrialisasi yang disertai dengan usaha untuk menemukan kembali kepribadian Indonesia, merupakan contah dari ke dua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam masyarkat kita. Guna memperoleh gambaran jelas mengenai arah perubahan termaksud, akan diberikan suatu contoh yang diambil dari Social Changges in Yogyakarta.
Jauh sebelum orang, belanda datang di Indonesia, orang Jawa telah mempunyai lembaga-lembaga pendidikan tradisionalnya. Dalam cerita-cerita wayang sering diceritakan bahwa guru yang bijaksana, mengumpulkan kaum muda sebagai cantriknya ditempat kediamannya serta mengajarkan kepada amereka bagaimana caranya untuk dapat hidup sebagai warga masyarakat yang baik. Cantrik-cantrik tersebut hidup-hidup bersama-sama dengan guru mereka dalam pondak-pondok, dimana mereka bekerja untuk kelangsungan hidupnya dan kehidupan gurunya, sambil menerima ajaran-ajaran sang guru di selah-selah pekerjaan sehari-hari. System tersebut berlangsung berabad-abad lamnya, baik waktu pengaruh hindu, buhda maupun islam masuk, hingga kini. Dengan msuknya pengaruh islam para guru dinamakan kiyai, sedangkan pondok-pondok tersebut dinamakan pesantren yang artinya adalah tempat para santrin (yaitu orang yang mendalami ajaran-ajaran agama islam). Banyak yang berguru pada para kiyai tersebut untuk mempelajari dan memperdalam ajaran agama islam. Oleh larena kiyai hanya mempunyai satu atau beberapa keahlian saja, maka banyak murid-murid yang belajaran pada beberapa orang kiyai, agar mendapatka pengetahuan yang lebih luas. Tidak ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh seseorang yang hendak belajar pada pesantren tersebut, kecuali bahwa dia sunggu-sunggu ingin belanjar dan memenuhi segala apersyaratan yang ditentukan oleh hukum agama. Kehidupan pasantren di atur sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh kiyai. Diluar pasantren, para mudah-mudih dapat pula memperoleh pendidikan keagamaan, misalnya dimasjid-masjid.
 Ringkasan
5. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat,yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya, nilai – nilai, sikap – sikap dan pola – pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat.
6. Bentuk – bentuk perubahan, antara lain:
d. Perubahan lambat dan perubahan cepat
e. Perubahan kecil dan perubahan besar
f. Prrubahan yang dikehendaki(intended change)atau perubahan yang direncanakan(planned chang)dan perubahan yang tidak dikehendaki(unintended change)atau perubahan yang tidak di rencanakan(unplanned change)
7. faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan adalah:
c. sebab yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri:
v) bertambah atau berkurangnya penduduk
vi) penemuan – penemuan baru
vii) pertentangan – pertentangan dalam masyaraka
viii) terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam tubuh masyarkat itu sediri
d. sebab – sabab yang berasal dari luar masyarakat:
iv) sebab yang beerasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia
v) peperangan dengan negara lain
vi) pengaruh kenudayaan masyarakat lain
8. faktor-faktor yang mempengruhi jalannya proses perubahan adalah:
c. faktor-faktor yang mendorong
10. kontak dengan kebudayaan lain
11. system pendidikan yang maju
12. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju
13. toleransi terhadapperbuatan- perbuatan menyimpang
14. sistem lapisan masyarakat yang terbuka
15. penduduk yang heterogen
16. ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang- bidang kehidupan tertetu
17. orientasi ke muka
18. nilai meningkatkan taraf hidup


d. faktor-faktor yang menghambat
9. kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain
10. perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat
11. sikap masyarakat yang tradisional
12. adanya kepentingan- kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vesteerestsd int
13. rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
14. prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing
15. hambatan ideologis
16. nilai pasrah













Disusun oleh : kelompok 2
1.Ajuan tuhuteru
2.Risna rumaen

FAKULTAS DA’WAH USHULUDIN
JURUSAN / SEMESTER : KPI / 1

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) AMBON
2010

pendahuluan.
A. latar belakang
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat,yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya, nilai – nilai, sikap – sikap dan pola – pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat.
Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
Apabila sesorangan mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahuin kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Yang jelas, perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahna itu bergerak pada sesuatun bentuk yang sama sekali baru, namun mungkin pula bergerak kearah suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesian bergerak arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan bersenjata, pendidikan, dan industrialisasi yang disertai dengan usaha untuk menemukan kembali kepribadian Indonesia, merupakan contah dari ke dua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam masyarkat kita. Guna memperoleh gambaran jelas mengenai arah perubahan termaksud, akan diberikan suatu contoh yang diambil dari Social Changges in Yogyakarta.














e. Rumusan masalah
Setiap masyarakat selama hidupnya, pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pulah perubahan-Perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta adapula perubahan- Perubahan yang lambat sekali, namun adapulayang berjalan cepat


f. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
 Mahasiswa dapat mengetahui apa itu pemuda dan perubahan sosial
 Mahasiswa dapat mengetahui apa itu pemuda dan permasalahannya
 Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses perubahan sosial
 Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktoer penyebab perubahan sosial
 Mahasiswa dapat mengetahui arah perubahan sosial









DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengatar,Rajawali Pers.jakarta:2003.465 halaman.
Lauer,H. Robert. Sosiologi Perspektif Tentang Perubahan Sosial,









Disusun oleh : kelompok 2
1.Ajuan tuhuteru
2.Risna rumaen

FAKULTAS DA’WAH USHULUDIN
JURUSAN / SEMESTER : KPI / 1

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) AMBON
2010

pendahuluan.
B. latar belakang
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat,yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya, nilai – nilai, sikap – sikap dan pola – pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat.
Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
Apabila sesorangan mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahuin kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Yang jelas, perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahna itu bergerak pada sesuatun bentuk yang sama sekali baru, namun mungkin pula bergerak kearah suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesian bergerak arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan bersenjata, pendidikan, dan industrialisasi yang disertai dengan usaha untuk menemukan kembali kepribadian Indonesia, merupakan contah dari ke dua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam masyarkat kita. Guna memperoleh gambaran jelas mengenai arah perubahan termaksud, akan diberikan suatu contoh yang diambil dari Social Changges in Yogyakarta.














g. Rumusan masalah
Setiap masyarakat selama hidupnya, pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pulah perubahan-Perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta adapula perubahan- Perubahan yang lambat sekali, namun adapulayang berjalan cepat


h. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
 Mahasiswa dapat mengetahui apa itu pemuda dan perubahan sosial
 Mahasiswa dapat mengetahui apa itu pemuda dan permasalahannya
 Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses perubahan sosial
 Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktoer penyebab perubahan sosial
 Mahasiswa dapat mengetahui arah perubahan sosial









DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengatar,Rajawali Pers.jakarta:2003.465 halaman.
Lauer,H. Robert. Sosiologi Perspektif Tentang Perubahan Sosial,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar