Jumat, 05 Agustus 2011

hasi laporan kimia

Di Susun Oleh :
NAMA : AJUAN TUHUTERU
KELAS : XII IPA 1
PRAKTIKUM : KIMIA



DEPARTEMEN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
(MAN 1) AMBON
2010

























LABOLATORIUM MAN 1 AMBON
Praktikum Larutan Elektrolit dan Non – Elektrolit
2010
Judul : “ Menguji Daya Hantar Listrik Larutan ”
Praktikum : Kimia
No absen : 03
Kelas : XII IPA – 2
Tanggal : 03 Maret 2010

I. TUJUAN PRAKTIKUM
 Siswa dapat mengamati gejala-gejala hantaran listrik melalui larutan
 Siswa dapat membedakan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
 Siswa dapat membeakan larutan yang termasuk elektrolit kuat dan elektrolit lemah

II. DASAR TEORI
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 macam, yaitu elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh: NaCl (s) Na+(aq) + Cl-(aq)
Contoh larutan elektrolit kuat :
Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mempunyai larutan tinggi, antara lain: NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Contoh : CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)
Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah :
Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, Pbl2 dan lain-lain.
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh : larutan gula, alkohol, Spirtus, dan lain-lain.

III. ALAT DAN BAHAN
a) Sumber arus DC (Adaptor)
b) Kabel
c) Gelas Kimia
d) Bola Lampu
e) Elektroda
f) Saklar
g) Sarbet
h) Botol Penyemprot i) Larutan garam dapur (NaCl) secukupnya
j) Larutan asam cuka (CH3COOH) secukupnya
k) Larutan asam klorida (HCl) secukupnya
l) Larutan natrium hidroksida (NaOH) secukupnya
m) Larutan gula (C12H22O11) secukupnya
n) Air aquades (H2O) secukupnya
o) Air laut secukupnya
p) Air hujan secukupnya
q) Spirtus secukupnya
r) Alkohol secukupnya
IV. CARA KERJA
1) Bersihkan semua peralatan yang akan digunakan dan keringkan!
2) Masukkan larutan garam dapur (NaCl) secukupnya ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering!
3) Ujilah daya hantar listriknya dengan mengguakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan!
4) Amati perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala (catat dalam tabel pengamatan)!
5) Bersihkn dahulu elektroda dengan aquades dan keringkan!
6) Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia!
Catatan: Setiap mengganti larutan, elektroda harus dibersihkan dengan Aquades dan dikeringkan terlebih dahulu.

V. DATA PENGAMATAN
No. Larutan Nyala Lampu
(terang, redup, tidak menyala) Gelembung Udara
(ada, tidak, banyak, sedikit)
1 Larutan garam dapur (NaCl) Terang Ada (Banyak gelembung)
2 Larutan gula (C12H22O11) Tidak menyala Ada (Sedikit gelembung)
3 Larutan asam cuka (CH3COOH) Tidak menyala Ada (Banyak gelembung)
4 Air hujan Tidak menyala Tidak ada gelembung
5 Air Aqua (H2O) Tidak menyala Ada (Sedikit gelembung)
6 Air laut Redup Ada (Banyak gelembung)
7 Spirtus Tidak menyala Tidak ada gelembung
8 Alkohol Tidak menyala Tidak ada gelembung
9 Larutan asam klorida (HCl) Terang Ada (Banyak gelembung)
10 Larutan natrium hidroksida (NaOH) Terang Ada (Banyak gelembung)

VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan, Baterai (sumber arus searah) memberi muatan yang berbeda pada kedua elektroda. Katode (yang dihubungkan dengan kutub negatif) bermuatan negatif, sedangkan anode (yang dihubungkan dengan kutub positif) bermuatan positif. Selanjutnya, elektron akan dialirkan ke katode melalui baterai.
Larutan – larutan elektrolit dapat mengahantarkan arus listrik, karena mengalami ionisasi. Misalnya hantaran listrik melalui larutan HCl, terurai menjadi ion H+ dan ion Cl-. Karena ion – ion H+ mengambil elektron dari katode, sedangkan ion-ion Cl- melepas elektron di anode. Larutan elektrolit NaCl, NaOH, air laut, dan CH3COOH. Sedangkan pada larutan noneletrolit. C12H22O11, H2O, air hujan, spritus, dan alkohol tidak dapat menghantarkan arus listrik karena larutannya tetap sebagai molekul.
Dalam pengamatan ini, terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu (1) Larutan gula (C12H22O11) yang mempunyai sedikit gelembung semestinya tidak mempunyai gelembung sama sekali. (2) Larutan asam cuka (CH3COOH) yang tidak menyala seharusnya redup. Dan (3) Air Aqua (H2O) yang sedikit gelembung seharusnya tidak mempunyai gelembung.

VII. PERTANYAAN
1) Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
Jawab : Hantaran listrik melalui larutan elektrolit ditandai oleh nyala lampu pijar yang dipasang pada rangkaian alat penguji elektrolit, atau timbulnya gelembung pada elektrodanya.
2) Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit!
Jawab :
- Larutan Elektrolit
1. NaOH
2. HCl
3. NaCl
4. C12H22O11
5. Air Laut
6. Cuka - Larutan Non Elektrolit
1. Aquades
2. Alkohol
3. Air Hujan
4. Spirtus
3) Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam elektrolit kuat (lampu menyala) dan elektrolit lemah (lampu tidak menyala, tetapi menghasilkan sedikit gelembung)!
Jawab :
Elektrolit Kuat
- NaOH
- HCl
- NaCl
- Air Laut Elektrolit Lemah
- C12H22O11
- Cuka

4) Diantara larutan elektrolit itu, larutan manakah yang zat terlarutnya tergolong :
a. Senyawa ion
b. Senyawa kovalen
Jawab :
a. Senyawa Ion
 NaCl
 NaOH b. Senyawa Kovalen
 HCl
 CH3COOH
 C12H22O11 (Gula)
 H2O (Air Aqua)
 Air Laut
 Air Hujan
 Spirtus
 Alkohol

5) Apakah penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
Jawab : Penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik yaitu
a) Partikel – partikel yang bermuatan (ion) yang bergerak bebas dalam larutan,
b) Ion – ion yang bergerak bebas akan menuju elektroda negatif (katode) dan ion – ion negatif akan menuju elektroda positif (anode). Semakin banyak ion yang terkandung dalam larutan elektroda, maka akan semakin tinggi pula daya hantar listriknya.
6) Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan :
a) NaCl
b) CH3COOH c) HCl
d) NaOH
Jawab :
a. NaCl (s) Na+(aq) + Cl-(aq)
b. CH3COOH (l) CH3COO-(aq) + H+(aq)
c. HCl (g) H+(aq) + Cl-(aq)
d. NaOH (s) Na+(aq) + HO-(aq)

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1) Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat, (2) Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan (3) Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar