Sabtu, 06 Agustus 2011

ilmu dakwah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim hendaknya kita mesti tahu sejarah Nabi Muhammad SAW. Baik ketika beliau dalam berdakwah maupun ketika hijrah ke madina.
Oleh karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali akan sejarah dan perjalanan Nabi dalam berdakwah untuk selalu kita mencontohi dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui bersama bahwa umat islam pada saat sekarang ini lebih banyak mengenal figur-figur yang sebenarnya tidak pantas untuk dicontohdan ironisnya mereka sama sekali buta akan sejarah dan kehidupan Rasullah SAW.
Untuk itu kami mencoba membuka, dan memaparkan tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW. Dan mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat menambah rasa kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.
B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang dapat kami paparkan dalam makalah ini antara lain:
1. Sejarah hidup Nabi Muhammad SAW…?
2. Turunnya Wahyu yang pertama…?
3. Nabi Muhammad dalam berdakwa..?
4. Nabi Muhammad SAW hijrah ke Medinah..?
5. Piagam Madinah..?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW di lahirkan pada tanggal 12 rabiul awal atau 20 April 570 M. sebelum beliau di lahirkan ayahnya telah wafat. Oleh karena itu kakeknyalah yang mengasuh beliau kemudian di susui oleh Halima Sa’adiyah. Setelah kakeknya wafat beliau di asuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Salah satu usaha dari Muhammad yang terpenting sebelum di utus menjadi Rasul ia berniaga ke Syam membawa barang-barang Khadijah, perniagan ini menghasilkan laba yang banyak dan menyebabkan adanya pertalian antara Muhammad dengan khadijah dan kemudian mereka menikah. Waktu itu beliau berumur 25 tahun sedangkan khadijah sudah janda yang berumur 40 tahun.
B. Proses Turunnya Wahyu Yang Pertama
Menjelang usianya yang ke 40, ia sudah terbiasa memisahkan diri dari kegalauan masyarakat, berkorteplasi ke gua hira. Yang letaknya beberapa kilometer utara kota Mekah, di sanalah tempat bermula-mula berjam-jam kemudian berhari-hari bertafakur. Pada tanggal 17 ramadhan tahun 611 M, malaikat jibril muncul menyampaikan wahyu Allah yang pertama yaitu: Q.S. Al-Alaq 1-5
Artinya
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq1-5).
Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih Allah sebagai Rasul, tapi dia belum diperintahkan untuk menyuruh manusia kepada agama, setelah wahyu pertama itu datang, jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama sementara Nabi Muhammad SAW. Menantikannya dan selalu datang ke Gua hira.
C. Nabi Muhammad Saw Dalam Berdakwah
Dalam proses penantian jibril turun wahyu kepada Rasulullah yang membawa perintah, wahyu itu berbunyi : Q.s. Al-Mudassir: 1-7
Artinya:
Hai orang yang berkemul (berselimut),Bangunlah, lalu berilah peringatan!Dan Tuhanmu agungkanlah!Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Menurut Said Quthub, ia menafsirkan ayat 1-7 pada Q.s Al-Mudassir diatas dalah memperingati manusia dan membangunnya: melepaskan dari kejahatan dunia dan kesensaraan akhirat: membinbingnya ke jalan lepas sebelum kasih waktu: ia adalah satu tugas wajib yang sulit dan erat.
Setelah Rasulullah di bebankan dengan tugasnya yang wajib dan berat itu, maka lah membimbingnya agar berhasil dalam tugasnya, yaitu:
1. Mengagumkan Allah, dalam menjalankan tugas itu,beliau harus membesarkan Allah, menyadari dalam ingatnnya bahwa Allah maha Agung, maha besar, sehingga dengan demikian dia akan tabah dan tahan penderitaan dalam menjalankan tugasnya.
2. Mensucikan diri, maksudnya mensucikan jiwa dan hati,mensucikan Ahklak dan amalan. Dalam menjalankan tugasnya, haruslah terlebih dahulu membersihkan dirinya, jiwanya, akhlaknya, hatinya, amal perbuatannya.
3. Menjauhkan syirik. Sekalipun beliau sendiri semenjak sebelum risalah telah menjauhkan syirikdan kejahatan-kejahatan besar, namun bimbingannya lebih di tuju kepadapara juru dakwah setelah Muhammad.
4. Jangan mengharap balas jasa, beliau dibimbing agar mengarap pahala yang banyak dari usahanya itu. Tetapi harus semata mata karena tugas dakwah, tugas risalahnya, dank arena Allah.
5. Sabar menderita. Beliau di bimbing agar sabar dan tabah menderita.
Dakwah pada masa rasul di bagi menjadi 2 zaman :
1. Zaman Mekah
yang di sebut juga periode pembinaan kerajaan Allah dalam hati manusia.
Menurut ahli sejarah Amin Said, dakwah zaman mekah terbagi atas 4 periode,yaitu:
a. Periode rumah tangga
Pada periode ini berlalu selama tiga tahun lamanya dimana pada masa ini Rasulullah menjalankan dakwhnya diam-diam, hanya dengan memberi pelajaran dan petunjuk.
Dalam periode yang pertama ini telah masuk islam istrinya sendiri Syeidah Khadijah .
b. Periode Keluarga
Pada periode ini ketika rasulullah menerima wahyu (Q.S Asy-Syu’ara : 214 – 216)
Artinya:

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.
Jika mereka mendurhakaimu Maka Katakanlah: "Sesungguhnya Aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan";

Kemudian rasulullah SAW mengundang para anggota keluarga beliau yang terdekat untuk makan bersama-sama dirumah beliau. Yang hadir sekitar 40 orang, diantaranya paman beliau, Abu Lahab. Setelah selasai makan rasulullah bersiap-siap hendak menyampaikan risalahnya. Akan tetapi dihalau oleh paman Abu Lahab yang duluan berdiri dan berkata dengan suara lantang kepada hadirin yang hadir pada saat itu.

Suasana semacam itu tidak dibiarkan berlalu begitu saja oleh rasulullah SAW. Setelah beberapa hari sesudah itu beliau mengadakan makan malam sekali lagi.
Kali ini, orang baru selesai makan, rasulullah SAW langsung berdiri tidak memberi peluang lagi dan langsung berbicara yang dimulai dengan memuji Allah dan memohon pertolongan kepadaNya: Al-Hasil yang masuk islam pada periode ini adalah:
1. Ali bin Abu Thalib
2. Zaid bin Hanifah
3. Abu Bakar As-Shodiq dan dengan dakwahnya Abu Bakar As-Shodiq, maka masuklah Usman bin Afan, Zubair bin Awam, Abdurrahman bin Alif, Sa’ad bin Abi Waqah dan Thalhah bin Ubaidillah.

c. Periode Konfrontasi
Pada periode ini rasulullah melakukan dakwah secara terang-terangan setelah turun ayat:
Artinya:
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara kamu dari kejahatan orang-orang yang memperolok-olok kamu”
Setelah itu mulailah rasulullah berdakwah secara terang-terangan. Tanpa menghiraukan penghinaan dan ancaman. Nabi menjalankan dakwahnya ke segala tempat seperti: Ka’bah, ketempat-tempat orang Quraisy berkumpul, pada musim hari raya, pada segala kesempatan, dimana ia mengajak mereka memeluk agama Allah, baik golongan bangsawan maupun hamba sahaya. Sehingga pengikutnya bertambah banyak yang menyebabkan kaum Quraisy bertindak keras dan kejam.

Faktor-faktor yang mendorong Quraisy menentang seruan islam, yaitu:
1. Persaingan merebut kekuasaan
2. Penyaman antara hak, kasta, bangsawan dan kasta hamba sahaya
3. Takut dibangkitkan dari alam kubur
4. Taklid kepada nenek moyang
5. Memperniagakan patung






d. Periode kekuatan
Pada akhir periode ketiga, yaitu dalam tahun kedelapan Hijriyah, masuknya Hamza dan Umar bin Khatab kedalam agama islam. Yang dimana mereka berdua merupakan pahlawan-pahlawan Quraisy sebelumnya sehingga barisan muslimin menjadi kuat.
Dalam permulaan periode ke-4 H ini, yaitu dalam tahun ke-8 H kaum muslimin untuk pertama kali melakukan ibadah sholat dengan terang-terangan didalam Ka’bah. Pada sebelumnya itu mereka melakukan sholat dengan sembunyi-sembunyi.

2. Zaman Madinah
Pada zaman Madinah disebut juga periode pembinaan kerajaan Allah dalam masyarakat manusia.
Dakwah pada zaman Madinah merupakan lanjutan dari zaman Mekah. Dizaman Madinah ini dakwah islamiyah telah membentuk dirinya menjadi satu kekuatan nyata yang hebat sekali, dimana kaum muslimin dibawah pimpinan juru dakwah agung Muhammad yang merupakan Ansurullah, tentara Allah yang melaksanakan dakwah islamiyah dalam arti seluas kata.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman Madinah, antara lain :
1. Peristiwa Hijrah
2. Jum’at pertama
Pada tanggal 16 Rabiul awal tahun pertama hijriyah (20 Sepetember 622 M) ketika rasul meninggalkan Quba menuju Yasrib, yang kemudian menjadi markas besar dakwah islamiyah dan namanya dirubah menjadi Madinah. Pada tanggal tersebut hari jum’at, sehingga sebelum sampai ke Yasrib tepat disuatu tempat yang bernama lembah Bani Salim, datanglah waktu sholat zuhur dan pada waktu Nabi-nabi mendapat perintah untuk mendirikan sholat jum’at, sebagai sholat jum’at pertama dalam islam. Hal ini sebagai isyarat bahwa telah datang masanya untuk mendirikan Daulah Islamiyah.

3. Mesjid pusat kegiatan
Setelah tibanya rasul dikota Yasrib pada sore hari jum’at tanggal 16 Rabiul Awal pada tahun pertama Hijriyah, terus dimulainya dengan membangun sebuah mesjid, untuk pusat ibadah, pusat pemerintahan, pusat segalakegiatan umat dan untuk markas besar Daulah Islamiyah.

4. Manifesto politik
Setelah proklamasi Negara islam pada tanggal 16 Rabuil Awal tahun pertama Hijriyah dengan ibu kota warga Negara dari Negara baru itu antara lain:
1. Orang-orang Muhajirin
2. Orang-orang Anshar, Khawarij dan kaum Auwah
3. Orang-orang Yahudi yang mendiami Madinah dan sekitarnya
4. Dan sedikitnya orang-orang yang musyrik Arab yang belum masuk islam
5. Persaudaraan Muhajirin dan Anshar
6. Izin Jihad
a. Membela diri
b. Melindungi Dakwah
7. Risalah-risalah dakwah
8. Kedatangan delegasi-delegasi
9. Khutbah Arafah yang penting
10. Khutbah dakwah terakhir .







D. Piagam Madinah

Isi piagam Madinah:
1. Kelompok masing-masing berhak menghukum orang yang membuat kerusakan dan memberikan kenyamanan bagi orang yang patuh.
2. Kebebasan beragama terjamin untuk semua kelompok
3. Menjadi suatu kewajiban baku penduduk Madinah dan Yahudi untuk saling membantu dan menolong
4. Saling mengadakan kerjasama dengan mempertahankan negeri Madinah dari segala serangan


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah nabi Muhammad merupakan Nabi dan Rasul yang diutus kepada manusia untuk memberikan bimbingan kepada jalan yang benar dengan perjuangan yang gigih. Sehingga beliau berhasil merubah kebisaan umat manusia dan keburukan kepada jalan kebenaran untuk menyembah Allah SWT.
Dan bagaimana kit sebagai umat islam menjadikn beliau sebagai contoh dan suri teladan bagi kita dalam kehidupan kita sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga,agama,masyarakat, dan bernegara.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami paparkan dalam makalah ini adalah agar kita dapat lebih mengetahui tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, proses turunnya wahyu yang pertama hijrah Nabi ke Madinah,dan proses pembentukan Negara Madinah sekaligus dapat memahamu isi-isi piagam Madina. Dan apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf.









DAFTAR PUSTAKA


Hasjmy A. Dustur Dakwah menurut Al-Qur’an Jakarta : Bulan Bintang, 1994


Natsir, M. Fiqhud Da’wah. Jakarta, Media Da’wah. 1988


www.dakwah pada masa rasulullah saw.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar